Kerjasama dengan Daerah Sentra Produksi Penting untuk Menopang Ketahanan Pangan Jakarta
Jakarta Review, Jakarta – Kerjasama antar Daerah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan sangat penting untuk dilakukan sebuah daerah terutama untuk daerah yang mayoritas kebutuhan pangannya bergantung dari daerah lain.
Demikian paparan yang diberikan oleh Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk ‘’Kerjasama antar Daerah untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan’’ yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa 20 Oktober 2020.
Arief menjelaskan keberhasilan Food Station menjaga ketahanan pangan Jakarta dalam beberapa tahun terakhir bisa terjadi karena kerjasama antar daerah yang selama ini dijalin oleh Food Station dengan beberapa daerah sentra produksi di tanah air. Ini sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sangat mendukung kegiatan kami dalam menjalin kerjasama antar daerah untuk membantu petani dan peternak di daerah sentra produksi.
Beberapa koperasi dan gapoktan binaan Food Station merupakan bentuk kerjasama yang sangat baik antara Jakarta dan Daerah Sentra Produksi.
“Untuk padi kami sudah bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Koperasi di beberapa daerah sentra produksi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung dan beberapa daerah lain. Sementara untuk telur kami bekerjasama dengan Koperasi Putra di Blitar. Nah dari beberapa wilayah itulah padi dan telur yang sehari-hari dikonsumsi warga Jakarta berasal,” kata Arief.
Provinsi DKI Jakarta lanjut Arief, dalam setahun membutuhkan 1,2 juta ton beras. Kebutuhan beras tersebut dipasok dari sentra produksi. Demikian juga dengan komiditi pangan lainnya.
“Bisa dikatakan lebih dari 95 persen kebutuhan pangan Jakarta dipasok dari daerah lain. Itu makanya Food Station selaku BUMD Pangan aktif menjalin kerjasama dengan daerah-daerah sentra produksi untuk mencukupi kebutuhan warga Jakarta. Dengan demikian ketahanan pangan Jakarta menjadi terjamin,” jelas Arief.
Dikatakan Arief sebagai daerah yang kebutuhan pangannya juga banyak bergantung dengan daerah lain, Provinsi Kaltara selayaknya aktif juga menjalin kerjasama perdagangan dengan daerah sentra produksi yang terdekat. Bila perlu Pemerintah Provinsi Kaltara juga membentuk BUMD Pangan yang nantinya akan menjalankan kerjasama perdagangan antar daerah tersebut.
“Sebagai daerah yang kondisinya mirip dengan Jakarta yang pasokan pangannya banyak bergantung dari daerah lain, ada baiknya Pemerintah Provinsi Kaltara membentuk BUMD Pangan yang akan menjalankan kerjasama perdagangan antar daerah tersebut,” ungkap Arief.
Arief menambahkan, pembentukan BUMD Pangan menjadi penting karena Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak boleh berbisnis, sementara BUMD bisa. Namun demikian pembuatan neraca kebutuhan berbagai komiditi pangan harus dibuat lebih dulu. Karena dengan neraca tersebut, kita jadi tahu berapa banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dan darimana harus mencarinya.
“Semua tergantung dari Pemerintah Provinsi Kaltara sendiri, namun demikian Food Station siap membantu jika diperlukan untuk memberikan pemahaman lebih jauh mengenai best practise BUMD Pangan yang sudah dijalankan. Silahkan datang ke Cipinang, dan kami akan dengan senang hati menerima kunjungan teman-teman dari Kaltara,” tandas Arief. (win)